Saturday, June 14, 2008

Kabupaten Barru Jago IPA, Kabupaten Bantaeng IPS, Makassar?

Sumber: Surat Kabar Tribun Timur, Makassar, www.tribun-timur.com


Sabtu, 14-06-2008
Barru Jago IPA, Bantaeng IPS
Hasil Rekapitulasi Nilai UN SMA di Sulsel; Jeneponto Jawara di Kelompok Bahasa; Makassar Hanya Juara di Jenjang Madrasah; Hari Ini, Tribun Umumkan Hasil UN; Polisi Ancam Tangkap Siswa yang Ugal-ugalan di Jalan
 
Makassar, Tribun - Kabupaten Barru mencatat nilai rata- rata tertinggi yakni 49,16 hasil ujian akhir nasional (UN) SMA tahun 2008 di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Sedangkan Kabupaten Bantaeng mencatat nilai tertinggi untuk kelompok IPS yakni 48,20 dan Jeneponto mencatat angka tertinggi di kelompok bahasa, 46,79.
Dinas Pendidikan Nasional (Depdiknas) Sulsel melansir data hasil UN tersebut, Jumat (13/6). Wakil Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Wakadis Diknas) Sulsel, Saleh Gottang, mengatakan, hasil yang dicapai oleh Sulsel tahun ini terbilang cukup memuaskan dibandingkan tahun, sebelumnya.
 
Khusus hasil UN di Kota Makassar, akan diumumkan, Sabtu (14/6), di harian Tribun Timur. Pengumuman tersebut mencakup 62 sekolah dari jenjang SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah (MA) negeri dan swasta.
Pada tahun ini, Kota Makassar tak masuk dalam jajaran lima besar peraih nilai rata-rata UN tertinggi untuk kelompok SMA IPA maupun IPS
Makassar hanya meraih peringkat pertama nilai rata-rata tertingg yakni 45,10 untuk jenjang MA


Peringatan Polisi
Kepala Polwiltabes Makassar, Komisaris Besar Genot Hariyanto, meminta orangtua siswa dan guru untuk mengingatkan siswa-siswinya agar tidak merayakan kelulusannya dengan cara ugal-ugalan di jalan raya.
Genot menegaskan pihaknya akan menangkap pelajar yang merayakan kelulusannya dengan cara berkonvoi dan ugal-ugalan karena sudah melanggar ketertiban umum.
"Saya sudah perintahkan aparat saya untuk tidak segan- segan menangkap mereka yang ugal-ugalan di jalan dengan melanggar aturan lalu lintas," ujar Genot yang dihubungi via telepon tadi malam.
Setiap tahun, siswa SMA dan SMP, merayakan pengumuman kelulusan mereka dengan melakukan aksi konvoi di jalan raya. Beberapa aksi tersebut bahkan berujung pada tawuran.
Menurutnya, pelampiasan rasa bahagia dengan cara ugal- ugalan di jalanan, selain berbahaya bagi pengguna lalulintas lainnya, juga rawan kecelakaan bagi siswa itu sendiri.
Genot yang akan menempari pos barunya Lembaga Pendidikan Polri itu menyarankan agar mereka yang lulus merayakan dengan aktivitas yang positif.
"Misalnya membantu fakir miskin atau membesuk anak- anak panti asuhan. Merayakan kelulusan juga bisa dilampiaskan dengan cara menggelar syukuran secara sederhana di rumah daripada di jalanan," kata mantan Kapolwil Parepare ini.

Peningkatan SDM
Saleh yang juga Ketua Panitia Ujian Nasional Sulsel Saleh Gottang mengaku tingkat kelulusan tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.
Untuk tahun mendatang, pihaknya mengaharapkan ada peningkatan sumber daya manusia (SDM) para pendidik dan tenaga kependidikan agar dapat memberikan motivasi terhadap siswa untuk mencapai standar isi dan materi yang ditentukan. Tahun ini, standar UN 5,25.
Untuk menghindari kebocoran soal yang menuai masalah, Saleh mengharap aparat tenaga pendidik mengikuti mekanisme yang ada.
Prosesnya sudah memadai. "Panitia UN sudah bekerja di hulu, sehingga jangan lagi membuat aktivitas di luar mekanisme di hilir. Cukup tenaga pendidik dan tenaga kependidikan melakukan pengawasan dan koordinasi," katanya.
UN kali ini diwarnai dengan kasus bocornya soal di enam sekolah swasta yang ada di Makassar. Kasus tersebut diusut aparat kepolisian namun hingga kini penanganannya tidak jelas.

Makassar
Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan Dinas Pendidikan Kota Makassar, Ismunandar, yang ditemui di SMK 6 Makassar, kemarin, menyebutkan, hasil UN SMA sederajat tahun ini masih lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Meski tetap ada yang tidak lulus, tapi tahun ini juga banyak sekolah yang meluluskan siswanya hingga 100 persen," katanya didampingi Kepala Seksi Pendidikan Kejuruan, Suwardy.
Dari rekap sementara hasil UN, menyebutkan dari 5.149 peserta UN SMK, sebanyak 4.777 berhasil lulus. Sedangkan dari 12.580 peserta UN yang berlangsung Mei lalu, 5.557 siswa program IPA dan 4.156 program IPS juga sukses mencapai kriteria kelulusan ujian.
Hasil tersebut belum termasuk jumlah siswa lulus di SMA Negeri 1, SMAN 2, dan SMAN 3. Data kelulusan juga menyebutkan untuk SMK, kelulusan 100 persen lebih didominasi sekolah kejuruan berbasis keilmuan dan swasta di antaranya SMK Negeri Analisis Kimia yang meluluskan149 siswanya, SMK Teknologi Industri Makassar 105 siswa, SMK Telkom Sandhy Putra 2 dengan 104 peserta, dan beberapa SMK swasta lainnya.
Sedangkan kelulusan 100 persen untuk kategori SMA negeri berhasil dicapai SMAN 14 dengan jumlah 123 siswa (IPA) dan 119 IPS. Jumlah siswa yang tercatat tidak mengikuti UN sebanyak empat orang. Keberhasilan serupa juga diraih SMAN 17 yang meluluskan 168 siswa program IPA dan 11 orang siswa IPS. Siswa yang tidak mengikuti UN tercatat dua orang. Ismunandar juga memastikan pengumuman hasil UN SMA dan SMK hanya diumumkan di media cetak termasuk Tribun Timur dan tidak diumumkan di sekolah.
"Ini untuk meminimalisir hal-hal yang tidak kita inginkan seperti konvoi maupun coret-coret di sekolah. Siswa tidak perlu lagi datang ke sekolah, kalau perlu sekolah digembok untuk sementara," tegasnya.

Maros
Sebanyak 162 orang siswa SMA, SMK, dan MA negeri dan swasta di Maros tidak lulus UN. Pengumuman kelulusan siswa hasil akumulasi nilai UN dengan ujian sekolah akan dilakukan serentak, hari ini.
Di Maros, peserta UN tercatat 2.387 orang dan 162 orang tidak lulus UN. Jumlah ini terdiri atas siswa MA 72 orang, SMA 77 orang, dan 13 orang siswa SMK.
Kepala Sub Dinas Pendidikan Menengah (Kasubdin Dikmen Diknas Maros, Mashuddin, mengungkapkan, tingkat kelulusan siswa tahun ini cukup besar dibandingkan tahun kemarin. Tahun lalu, jumlah yang tidak lulus sebanyak 474 siswa dari 2.743 siswa yang ikut UN.
"Bila dibandingkan tahun kemarin dan sekarang lebih tinggi tingkat kelulusan tahun ini," katanya.
Gowa
Sementara di Kabupaten Gowa dari data di dinas diknas setempat sedikitnya 83 siswa tidak lulus. Siswa SMA yang tidak lulus sebanyak 44 orang dari 2.362 orang peserta UN. Kemudian dari MA tidak lulus 39 orang dari 593 peserta.
Kadis Diknas Gowa Idris Faisal Kadir dan Kepala Kantor Infokom Gowa Zainuddin Kaiyum mengungkapkan, tingkat kelulusan siswa di daerah ini juga meningkat di banding tahun 2007 lalu.
Idris menjelaskan, kelulusan SMK negeri 93,6 persen dan swasta 84,38 persen dimana tahun lalu hanya 87,19 persen (negeri dan swasta).
Sedangkan SMA negeri kelulusannya mencapai 98,25 persen (2007: 82,84 persen), SMA swasta 99,29 persen (86,11 persen), dan MA 87,13 persen (81,46 persen).
"Kelulusan dibanding tahun ajaran 2006/2007 terjadi peningkatan. Ini menunjukkan bahwa penerapan pendidikan gratis tidak mempengaruhi mutu tapi malah meningkatkan," jelasnya.
Bulukumba
Kepala Sub Dikdasmen Dinas Pendidikan Bulukumba, Suardi Gau, mengatakan, hingga kemarin baru beberapa data kelulusan SMA dan MA yang diterima Diknas Bulukumba dari Diknas Provinsi Sulsel.
Jumlah siswa tidak lulus sebanyak 54 orang itu baru dari 161 orang siswa MAN yang ikut UN. Hasil ujian seluruh sekolah, kata Suardi, kemungkinan baru tiba di Bulukumba Jumat malam.
Hasil UN yang sudah diterima diknas yaitu SMAN 1 Herlang, SMAN 1 Bonto Bahari, Madrasah Aliyah YPPI Bulukumba, MA Gunturu Herlang dan MA Darul Qalam. Peserta UN di lima sekolah ini, lulus semuanya atau seratus persen.
Di SMAN 1 Bulukumba, satu siswa yang tidak lulus. MA Ma'ruf 21 siswa tidak lulus dari 34 siswa peserta UN. Sedangkan di MAN Bulukumba 54 siswa tidak lulus dari 161 siswa peserta UN.
Bone
Diknas Bone melansir sekitar 58 pelajar SMA dan MA dinyatakan tidak lulus dalam UN. Peserta terbanyak yang tidak lulus, yakni dari MA Negeri 1 Watampone sebanyak 23 orang.
Sementara, di sekolah unggulan seperti SMA 1 Watampone terdapat seorang pelajar jurusan bahasa yang tidak lulus. Sekolah unggulan lainnya, seperti SMAN 2 Watampone dinyatakan lulus 100 persen.
Total kelulusan dari 5.023 peserta di Bone mencapai 98,87 persen atau meningkat dari persentase kelulusan tahun 2007 yang hanya 98,83 persen.
"Untuk data SMK belum kami terima, sehingga data yang ada hanya untuk SMA dan MA," kata Kepala Seksi Kurikulum Diknas Bone, Nur Salam, Jumat (13/6).
Wajo
Sementara, dari Wajo dilaporkan, jumlah peserta yang tidak lulus UN mencapai 110 orang dari tingkat SMA, MA, dan sekolah menengah kejuruan (SMK). Peserta SMA yang tidak lulus sebanyak 57 orang, SMK 34 orang, dan MA 19 orang dari total peserta 1.663 orang. Tingkat kelulusan di Wajo mencapai 92,26 persen.
Soppeng
Secara terpisah, Diknas Soppeng melaporkan, tingkat kelulusan mencapai 98,30 persen. Sebanyak 66 orang dinyatakan tidak lulus dari tingkat SMA, SMK, dan MA. Dari tingkatan ini, SMK tercatat sebagai jumlah terbanyak yakni 52 orang yang dinyatakan tidak lulus.
Untuk SMA dan MA, jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mendapat jumlah terbanyak dengan 13 orang yang dinyatakan tidak lulus dan jurusan Bahasa satu orang. Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memperoleh prestasi terbaik dengan tingkat kelulusan 100 persen.
Parepare
Sedikitnya 309 siswa SMA, SMK, dan MA se-Kota Parepare tidak berhasil lulus dalam ujian nasional (UN) baru-baru ini. Jumlah ini belum termasuk siswa SMK Amsir 1 karena belum menyerahkan laporannya.
Dari laporan yang diperoleh di dinas pendidikan setempat, sebanyak 34 siswa SMA tidak lulus, 50 siswa SMK, dan sedikitnya 225 siswa SMK, minus laporan dari SMK Amsir 1. Kelulusan siswa SMA dan MA negeri/swasta mencapai 1.099 orang.
Kemudian SMK tercatat meluluskan 688 siswanya, belum termasuk laporan SMK Amsir 1. Total kelulusan mencapai 1.787 orang. Jumlah peserta UN tercatat 2.185 orang, terdiri atas 984 orang dari SMK dan 1.211 dari SMA dan MA.
Menanggapi angka ketidaklulusan UN siswa SMA, SMK, dan MA di Parepare, Kadis Pendidikan Kota Parepare Mustafa Mappangara mengaku tidak mempersoalkan banyaknya jumlah siswa yang tidak lulus.
"Menurut saya, bukan jumlah kelulusan siswa yang menjadi ukuran. Tetapi, yang kita mau lulus dan berkualitas. Lebih baik sedikit yang lulus tetapi berkualitas daripada banyak lulus tetapi tidak berkualitas," tegas Mustafa yang mengaku berada di Makassar saat dikonfirmasi.
--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

No comments: